Advertisement

Bermimpilah dan Wujudkan.!

Bermimpilah dan wujudkaN !

P
ernahkah kita bercita-cita menjadi Direktur diperusahaan kita sendiri? Lalu mengapa juga kita terjebak dalam rutinitas pegawai kantoran, kuliah atau rumah tangga tanpa sedikitpun terpikir akan membuka usaha yang menguntungkan. Padahal kesempatan anda untuk memulai bisnis terbuka lebar setiap saat. Seringkali istilah pengusaha belum dianggap sebagai pekerjaan. Bahkan, masyarakat kita lebih banyak menghargai pegawai kantoran yang Nampak bekerja dari pagi hingga petang. Tapi pengusaha, apa lagi kecil, masih dipandang sebelah mata. Padahal lewat bisnislah, orang bisa memperoleh keuntungan berkali lipat dibandingkan pegawai kantoran. Dan itu bisa dimulai dari rumah. 


Bisnis rumahan bisa dikelola secara professional akan menjadi besar banyak bisnis berhasil yang dimulai dari bisnis rumahan, seperti pemilik wardah, Nurhayati subakat misalnya. Atau mengikuti jejak Nila Sari yang sukses dalam bisnis membuat kue, atau pendesain sepatu ekslusif seperti Linda Chandra atau bisa juga ide kreatif anak muda yang dituangkan lewat tulisan seperti pada kaos Dagadu Yogya. 

Andapun bisa menciptakan peluang itu, misalnya saja peluang untuk membuat tempat penitipan Anak. Atau bisnis barang bekas lewat internet. Menciptakan peluang yang sama sekali baru juga dicetuskan oleh Jeff Bezos yang berinovasi menjual buku lewat internet dengan Amazon.com-nya yang ahirnya sukses luar biasa dan menjadikannya milyuner di usia muda. Tak ada salahnya jika kita mengekor bisnis yang telah dibuka oleh orang lain, misalnya bisnis ayam goreng yang sudah menyebar dikota besar ternyata menimbulkan ide menjual ayam goreng ala Mc Donald yang harganya lebih terjangkau masyarakat. 

Lalu apa yang kita lakukan jika ide sudah tercetus? Lakukan saja! Maksudnya disini bukan tanpa perhitungan. Hanya saja jika terlalu ketat menghitung-hitung resiko yang muncul kemudian adalah rasa ragu-ragu. Ide cemerlang kita bisa segera ditangkap orang lain, so… mulailah sekarang. 

Bermimpilah besar dan terus bermimpi besar, kata pepatah, karena semua yang kita nikmati sekarang berasal dari mimpi yang dianggap tidak mungkin. Dulu Sosrodjojo ditertawakan orang karena dinilai bermimpi menjual teh dalam kemasan botol. Atau juga Tirto utomo yang ditertawakan karena idenya menjual air minum kemasan. Ide itu kini terwujud sebab siapa yang tidak kenal teh botol sosro dan juga air minum Aqua. 

Di Amerika ada Bill Gates yang meninggalkan bangku kuliah bisnisnya di Harvard, sebuah sekolah elite di Amerika, dan serius menekuni microsoftnya. Dia bermimpi kelak diseluruh dunia aka nada Komputer pribadi (PC) disetiap rumah. Dan sekarang buktinya aku sendiri lebih banyak menghabiskan waktu didepan Komputer pribadi (PC) 

Jika kita sudah berani bermimpi, sebenarnya mimpi itu bisa kita wujudkan. Dengan kerja keras dan kesungguhan. Jangan takut bermimpi, walaupun Anda membuka usaha skala kecil saja di rumah. Jadi awalilah semuanya dahulu dari mimpi. 

Jika kita sudah memiliki mimpi dan ide yang baik, kenapa tidak memulainya sekarang? Beranikan diri untuk mencoba. Berani adalah modal seorang enterpreuner. Mencoba gagasan atau ide secara langsung adalah tantangan yang menyenangkan, banyak ilmu didapat, disbanding sekedar membaca teorinya saja. Andaikan modal adalah alasan terbesar Anda maka ketahuilah banyak pengusaha sukses yang memulai usaha dari nol. Ada yang berjualan batik titipan orang, keuntungannya dijadikan modal usaha seperti Dyah Suminar, pengusaha wanita asal Yogya dan banyak lagi. Jadi modal bukanlah permasalahan paling besar yang dihadapi oleh pebisnis pemula, mulailah dengan keberanian saja dahulu. 

Selain itu, keseriusan dan kesungguhan dalam berbisnis juga menjadi factor yang menentukan keberhasilan bisnis yang anda tekuni. Kerja keras perlu tapi jangan sampai tidak efektif dan tidak efisien. Work hard and work smart! Jangan malas dan cepat puas atas hasil yang didapat. Hal penting lainnya adalah daya inovasi yang tinggi terhadap layanan produk dan jasa. Karena itu seorang pebisnis harus pandai mengikuti perkembangan pasar dan melihat prilaku pesaing. Harus menyadari bahwa produk yang ditawarkan banyak, tapi apa yang membuat si calon konsumen beralih menggunakan produk dan jasanya. Disini pebisnis harus cerdik melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. 

Safir Senduk juga menegaskan sikap tidak boleh cepat mengharapkan hasil bagi para pebisnis pemula. Kesabaran itu diperlukan, untuk beradaptasi dengan usaha yang mulai dirintis. Kadang kegagalan itu perlu dirasakan oleh pebisnis karena lewat inilah pengusaha akan mencoba menghindari kesalahan yang sama. Jika sudah berani mencoba, maka kita harus berani gagal atau berani sukses. Intinya, seberapa keras kita berusaha itulah harga yang akan kita dapatkan, tidak ada kamus gagal bagi yang berjiwa enterpreuner . yang ada adalah seberapa cepat anda bangkit dari kegagalan itu. Bagai mana siap berbisnis? 


KTZUE8K4RPJQ 

Post a Comment

0 Comments